Naik motor saat hamil bisa berbahaya jika dilakukan sembarangan. Agar tetap aman dan nyaman, berikut ini beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Tidak sedikit wanita yang khawatir dan takut bepergian saat dirinya sedang hamil. Namun, terkadang, akibat banyak tuntutan, kekhawatiran tersebut dilawan. Bahkan, sebagian ibu hamil rela berkendara menggunakan motor untuk memenuhi tuntutan tersebut. Apakah Anda salah satu yang juga seperti ini? Jika ya, Anda tidak perlu khawatir berlebihan.
Pada dasarnya, medis tidak melarang ibu hamil naik motor. Namun, aktivitas tersebut mesti dilakukan dengan persiapan yang matang agar kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungannya senantiasa terjaga. Apa saja persiapan yang diperlukan agar bisa tetap aman dan nyaman saat harus naik motor saat hamil? Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Pastikan Kehamilan dalam Kondisi Sehat Pastikan kehamilan dalam kondisi sehat, baik ibu maupun janin. Pastikan pula ibu hamil tidak mengalami keluhan, seperti nyeri perut, nyeri pinggang, perdarahan, badan lemas, pusing, sering kontraksi, dan keluar flek pada vagina. Jika mengalami salah satu atau beberapa keluhan tersebut, Anda sebaiknya menunda untuk naik motor selagi hamil.
2. Bebas dari Riwayat Penyakit Tertentu Ibu juga perlu memastikan bahwa dirinya tidak memiliki riwayat penyakit yang dapat mempersulit kehamilan, seperti plasenta previa atau plasenta yang menutupi jalan lahir. Sebab, kondisi ini bisa meningkatkan risiko perdarahan. Selain itu, ibu hamil juga harus bebas dari kondisi anemia, tekanan darah tinggi , serta riwayat keguguran pada kehamilan sebelumnya.
3. Hindari Berkendara di Trimester Satu dan Tiga Pada trimester pertama, kondisi ibu maupun janin masih sangat rentan. Karenanya, ibu hamil sangat perlu berhati-hati dengan kondisinya di rentang waktu tersebut. Sementara itu, trimester ketiga adalah waktu bagi ibu hamil mempersiapkan diri menjalani persalinan. Pada trimester ini pula, perut ibu hamil semakin membesar sehingga membuatnya lebih susah bergerak atau berjalan. Pada kedua kondisi tersebut, naik motor saat hamil sebaiknya dihindari. Artinya, waktu yang cukup aman untuk berkendara saat hamil adalah trimester kedua. Namun, Anda Anda tetap harus menjaga kondisi kehamilan dan kesehatan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Hindari Berkendara saat Cuaca Buruk Berkendara saat cuaca panas bisa meningkatkan suhu tubuh ibu hamil. Hal ini berisiko membuat ibu menjadi sesak napas, kegerahan, tidak nyaman, bahkan kehilangan kesadaran. Sementara itu, pada cuaca hujan, ibu hamil berisiko tergelincir dan mengalami kecelakaan. Karenanya, perhatikan baik-baik kondisi cuaca sebelum Anda memutuskan untuk naik motor saat hamil.
5. Gunakan Alat Pelindung Lengkap Baik saat hamil maupun tidak, menggunakan alat pelindung saat berkendara adalah hal yang tidak bisa ditawar. Anda wajib menggunakan alat pelindung diri lengkap, mulai dari helm dengan standar SNI, jaket, sarung tangan, serta masker. Selain itu, perhatikan pula posisi duduk ibu hamil saat naik motor. Hal ini penting untuk menurunkan risiko nyeri pinggang. Pastikan duduk dalam posisi senyaman mungkin, ya!
6. Berhenti Berkendara saat Ada Keluhan Segera menepi dan berhenti sejenak apabila Anda mengalami keluhan sakit kepala, pusing, lelah, mata berkunang-kunang, atau tidak nyaman di perut saat berkendara. Hindari memaksakan diri, karena malah bisa membahayakan keselamatan Anda maupun janin dalam kandungan.
7. Hindari Berkendara Jarak Jauh Hindari mengendarai motor dalam jarak jauh. Apalagi, jika jarak tempuhnya membutuhkan waktu berjam-jam untuk sampai. Hal tersebut penting, guna mencegah kelelahan dan pegal-pegal pada ibu hamil. Selain beberapa tips di atas, pastikan pula Anda telah berkonsultasi kepada dokter kandungan dan kebidanan sebelum berkendara atau naik motor saat hamil.