NEWS
DETAILS
Kamis, 30 Nov 2023 08:47 - Honda DAW Community

1. Hanya Mengandalkan Satu Rem pada Kecepatan Tertentu

Hal yang sering diabaikan oleh pengendara motor matic yang pertama adalah hanya mengandalkan satu pengereman saja pada kecepatan tertentu. 

Padahal baik rem belakang dan rem depan memiliki fungsi yang berbeda. Rem belakang biasanya bertugas untuk menyeimbangkan motor ketika ingin berhenti. Sementara rem depan bertugas untuk memberhentikan laju motor.

Tidak seperti motor bebek, motor matic memiliki dua buah tuas rem yaitu tuas sebelah kiri untuk rem belakang, dan tuas sebelah kanan untuk rem depan. 

Melalui Kompas, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menyatakan bahwa penggunaan rem pada motor matic tergantung laju kecepatan.

Untuk laju di bawah 30 Km/jam, Jusri menyarankan untuk menggunakan tuas rem belakang. Sementarai di atas 30 Km/jam hingga 80 Km/jam sebaiknya kamu menggunakan pengereman kombinasi antara rem depan dan belakang.

Apabila pada kecepatan tinggi kamu hanya menggunakan satu rem saja bisa menimbulkan dampak buruk. Misalnya saja kecelakaan. Selain itu, jika dilakukan berulang kali juga akan berdampak buruk pada komponen kampas rem.

2. Gas Ditarik Kencang secara Tiba-Tiba

Ketika mengendarai motor matic, pastikan kamu tidak untuk menarik gas secara dalam dengan tiba-tiba atau memberikan akselerasi yang kencang ketika mesin masih berada di putaran bawah.

Apabila itu dilakukan berkali-kali, komponen motor seperti rantai, mesin, dan transmisi mendapatkan stres berlebih sehingga akan berdampak buruk pada usia komponen tadi.   Selain itu menarik gas secara tiba-tiba, bisa membuat bensin motor jadi lebih boros.

Jadi, pastikan kamu mengendarai motor matic dengan teratur tanpa serampangan. Tarik gas secara perlahan dari nol ke 30 km/jam setidaknya 2 hingga 5 detik.

3. Menarik Gas Bersamaan dengan Tuas Rem

salah satu yang jadi kebiasaan buruk pengendara motor matic adalah menarik gas dan tuas rem secara bersamaan dengan dalih untuk menyeimbangkan laju kendaraan bermotor.

Padahal, jika ini dilakukan secara terus-menerus akan berdampak buruk pada kampas kopling dan juga kampas rem motor.

4. Sering Melakukan Rem Mendadak

Kebiasaan buruk yang kerap kali diabaikan pengendara motor matic selanjutnya adalah tidak memprediksi kapan waktu laju kendaraan sehingga sering melakukan rem mendadak.

Pengereman mendadak ini juga cukup berbahaya bagi pengendara salah satunya selip atau sliding karena rem kehilangan cengkramannya.

Selain itu, melakukan rem mendadak juga bisa menyebabkan boros bensin karena mesin akan bekerja lebih berat ketika melakukan akselerasi dari sekian km/jam ke nol dan kembali lagi ke sekian km/jam dari nol.

Kerja mesin yang lebih berat ini lah yang menyebabkan mesin mengkonsumsi bahan bakar lebih banyak.

5. Tidak Rutin Membersihkan dan Mengganti Oli CVT

Salah satu komponen penting yang ada di motor matic adalah CVT (Continuously Variable Transmission) yang menjadi utama pada transmisi motor matic.

Komponen yang terdiri dari housingv belt dan pulley ini sejatinya harus kamu bersihkan setidaknya ketika motor mencapai 6.000 - 8.000 Km.

Di samping membersihkannya, jangan lupa juga kamu mengganti oli gardan yang berfungsi sebagai pelumas komponen transmisi agar tetap terjaga performanya.

Selain membersihkannya, kamu juga perlu mengganti komponen v belt setiap 20.000 - 24.000 km tergantung gaya berkendara.

Demikian 5 hal yang sering kali diabaikan oleh pengendara motor matic. Selain itu, kamu juga perlu melakukan servis dan mengganti komponen fast moving lainnya seperti kampas rem, kopling, dan cairan-cairan lain secara berkala.

RELATED
NEWS