Pernahkah kamu mendengar selentingan-selentingan mitos saat berkendara? Beberapa diantaranya ternyata justru dapat membahayakan kamu dan pengendara lain di jalan raya lho! Jangan langsung mempercayainya, 7 mitos ini jutsru harus kamu abaikan
Mitos 1:Helm Full-Face Dapat Menghalangi Pandangan
Sangat salah. Helm yang menutupi seluruh kepala dan mukamu —atau dikenal sebagai helm full-face—justru menjadi pelindung yang sangat sempurna. Banyak orang yang menyangkal hal tersebut karena menganggap dapat menutupi pandangan bagian samping saat berkendara. Hal tersebut sebenarnya nggak perlu kamu risaukan, karena helm dirancang untuk dapat memberikan pandangan seluas 210 derajat. Selain itu, kamu justru bisa berkendara dengan bebas dari debu, angin, hujan, bahkan serangga yang dapat mengganggu perjalanan!
Mitos 2: Pengendara Motor Menggunakan Jaket Kulit Hanya untuk Penampilan
Nggak juga. Pengendara motor memang seringkali diasosiasikan dengan sosok berjaket kulit yang keren dan maskulin. Padahal, penggunaan jaket kulit pada pengendara motor bukan hanya sekedar gaya-gayaan saja. Nyatanya, banyak pengendara memilih jaket kulit karena kegunaannya yang multifungsi. Selain kuat dan nggak mudah sobek, bahan kulit juga dapat melindungi pengendara dari terpaan angin yang kerap mengganggu dan berhawa dingin! Model yang selalu cocok untuk setiap zaman, justru menjadi nilai plus!
Mitos 3: Pengendara Lain Akan Selalu Melihat Keberadaanmu
Salah. Lalu lintas adalah sebuah tempat yang penuh di mana banyak kendaraan berlalu-lalang. Pengendara lain, terutama pengendara mobil, juga nggak bisa selalu memperhatikanmu. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda nggak berkendara di titik buta pengendara lain yang dapat membahayakan diri. Sebaiknya, berkendaralah di garis pembatas atau di bagian kiri dekat bahu jalan dan menjaga jarak dari yang aman dari kendaraann lain untuk mengantisipasi jika kendaraan depanmu mengerem mendadak atau mengalami kecelakaan. Kamu pun memiliki waktu lebih untuk segera menghentikan kendaraan atau berbelok ke arah yang aman.
Mitos 4: Sepeda Motor Besar Cocok untuk Pemula
Salah. Kamu bisa membayangkan sendiri jika seorang pemula yang belum terbiasa berkendara harus mengendalikan kendaraan besar dan berat. Sulit bukan? Seorang pengendara tentunya harus dapat memperkirakan jarak dan pergerakan kendaraannya sendiri. Sementara itu, kendaraan yang semakin berat akan semakin sulit untuk dikendalikan. Hasilnya, bisa jadi pengendara tersebut justru terjatuh karena tidak dapat menahan berat kendaraan dan pergerakannya.
Mitos 5: Ukuran Motor yang Kecil Memudahkan Menyelip di Lalu Lintas Padat
Nggak sepenuhnya benar. Ukuran motor yang kecil memang lebih praktis dibandingkan mobil. Tapi, jangan sampai kamu menggunakan kelebihan tersebut untuk menyelip di antara lautan kendaraan, terutama saat sedang macet. Kebanyakan orang menganggap bahwa gerakan motor yang cepat dan bentuknya yang tidak memakan tempat dapat memudahkan kamu melewati kendaraan lain dengan gesit dan cepat. Celakanya, kebiasaan tersebut dapat berbahaya bagi kamu dan orang lain. Gerakan tiba-tiba di ruangan sempit dan jarak yang terlalu dekat, bisa membuatmu nggak sengaja menyenggol atau tersenggol kendaraan lain yang berada pada jalurnya.
Mitos 6: Segera Menjatuhkan Diri Jika Akan Bertabrakan
Salah. Hal terbaik yang harus kamu lakukan ketika akan bertabrakan dengan kendaraan lain adalah menghindari kendaraan tersebut. Kamu juga bisa segera menghentikan kendaraan jika memungkinkan tanpa membahayakan kendaraan di sekitarmu. Namun ingat, berhenti mendadak tentunya harus diperkirakan terlebih dahulu, dengan memperkirakan jarak dengan kendaraan di depan dan di belakangmu. Jangan pernah berpikir bahwa menjatuhkan diri seperti di film laga adalah hal yang keren. Hal ini justru bisa mencelakai diri sendiri!
Mitos 7: Knalpot yang Berisik Lebih Aman
Salah. Selama ini, penggunaan knalpot yang bersuara keras dan bising dianggap dapat menjadi “penanda” bagi pengendara lain mengenai keberadaanmu. Sayangnya, hal tersebut justru keliru. Dibandingkan dengan kendaraan di depan, knalpot bising justru terdengar lebih keras bagi kendaraan yang berada di belakangmu. Terlebih lagi, biasanya pengendara mobil melaju dengan jendela tertutup penuh sambil menyetel musik. Jadi, knalpot bisingmu nggak efektif untuk memberitahu keberadaanmu. Lagipula terlihat tentu lebih aman, dibandingkan terdengar oleh pengendara lain. Nah, daripada mencelakakan diri sendiri, mulai sekarang, yuk abaikan mitos berkendara tersebut!