engan per lebih sedikit membuat tuas kopling lebih ringan dan nyaman. Selain itu motor akan lebih 'meluncur' ketika gas tangan ditutup cepat, tidak membuat putaran roda belakang tertahan karena perbedaan putaran antara mesin dan roda belakang akibat gas tangan tertutup cepat.
Komponen tersebut akan terasa fungsinya saat motor digunakan di sirkuit, yang membutuhkan kecepatan tinggi. Tidak heran hal tersebut akan membantu pembalap fokus menghadapi tikungan dengan racing line-nya untuk menentukan belokan tertajam, tanpa harus terganggu dengan liarnya roda belakang yang terkena entakan engine brake (back torque). Hal itu karena gas tertutup drastis dan secara cepat pindah ke presneling rendah untuk menyiapkan akselerasi keluar tikungan.
Efek Engine Brake
Nah, ketika arah motor mulai lurus ke luar tikungan, akselerasi kuat dibutuhkan sehingga seketika gas dibuka penuh menghasilkan torsi kuat oleh tenaga mesin, maka kampas kopling harus ditekan kuat guna meminimalkan tenaga putar terbuang karena slip kampas kopling.
"Kecepatan memindahkan perseneling menjadi perhatian dalam hal memburu waktu, dan Quick Shifter membantu pindah perseneling dengan sempurna tanpa menekan tuas kopling dan mengurangi bukaan gas,"
Sementara Slippery Clutch berfungsi mengurangi efek engine brake. Ini tentunya akan bertentangan dengan pengendara yang cenderung memanfaatkan engine brake saat melintasi turunan panjang pegunungan.
Perlu diketahui bahwa Slippery Clutch hanya akan bekerja saat deselerasi secara ekstrem, seperti dipaksa turun kecepatan sangat cepat, sehingga pengendara CBR250RR yang sudah dilengkapi perangkat ini masih bisa memanfaatkan engine brake untuk membantu mempertahankan kecepatan saat menyusuri turunan normal panjang selain hanya mengandalkan rem.
"Kesimpulannya kendaraan performa tinggi ini selain mudah dikendalikan dan menyenangkan juga aman digunakan secara maksimal, sehingga untuk harian sudah lebih untuk segi keamanannya,"