Manado (ANTARA) - Berkendara dengan sepeda motor di jalan raya memang menyenangkan dan lebih efisien secara waktu. Dengan dimensi yang lebih kecil, sepeda motor memiliki kemampuan berkendara lebih lincah dan mudah untuk menyalip kendaraan lain, namun juga berpotensi sulit terdeteksi di area blind spot kendaraan lain yang lebih besar.
Seringkali pengendara kurang berhati-hati ketika berada di samping atau belakang kendaraan yang memiliki ukuran besar sehingga tanpa sadar pengendara sepeda motor berada pada posisi blind spot yang berpotensi terlibat dalam kecelakaan ketika berkendara.
Blind spot merupakan “titik buta” kendaraan yang tidak bisa dijangkau oleh mata pengendara dan spion standar kendaraan. Untuk menekan potensi terjadinya kecelakaan akibat “titik buta” tersebut, berikut tips untuk mengantisipasinya:
1. Pahami dan ketahui area blind spot kendaraan kita dan juga kendaraan lain agar mampu memprediksi bahaya apa saja yang dapat terjadi ketika berkendara.
2. Pastikan area blind spot kita secara visual dengan melihat ke kanan atau ke kiri sebelum berubah arah atau lajur kendaraan. Alternatif lainnya, dapat juga memasang spion tambahan untuk meminimasi area blind spot kita.
3. Fokus mata dan pendengaran saat berkendara untuk memaksimalkan kewaspadaan kita terhadap lalu lintas jalan. Untuk itu, hindari mendengarkan musik dengan headset saat berkendara serta hindari menggunakan knalpot tidak standar karena berpotensi menurunkan konsentrasi dan kewaspadaan kita saat berkendara.
4. Selalu memposisikan di area luar blind spot kendaraan lain agar terlihat oleh kendaraan lain.
5. Bunyikan klakson atau lampu untuk melakukan konfirmasi kepada pengguna jalan lain bahwa apabila kita berada pada area blind spot-nya dan segera keluar dari area blind spot tersebut.
6. Menggunakan pelengkapan berkendara yang terlihat sehingga tidak mudah terabaikan oleh kendaraan lain.
7. Selalu jaga jarak aman dengan kendaraan lain saat berkendara.
Menurut Manager Safety Riding PT. Astra Honda Motor (AHM), Johanes Lucky, semakin besar suatu kendaraan maka “titik buta” saat berkendaranya semakin luas. Selain memahami posisi blindspot suatu kendaraan, pengendara juga harus menerapkan #cari_aman dalam berkendara sehingga meminimalisir resiko kecelakaan.
Instruktur Safety Riding PT. Daya Adicipta Wisesa (DAW), Ronald Manueke, mengatakan bahwa DAW memberikan kesempatan kepada masyarakat Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara baik pelajar, komunitas, perusahaan ataupun pemerintahan yang ingin mengajukan palatihan keselamatan berkendara atau Safety Riding dapat menghubungi kantor DAW di Maumbi atau melalui social media Instagram @toranghonda dan Facebook PT. Daya Adicipta Wisesa.
"Pelatihan dan edukasi Keselamatan Berkendara tersebut gratis dan dipandu langsung oleh Instruktur Safety Riding Honda", ujar Ronald.