Day 7-9, Km: 1157.
Rasa bahagia terpancar dari wajah saya ketika Honda Africa Twin mengaspal di Chile. Riding di jalur sebelah kanan tidak masalah karena sudah merasakan sensasi ini sebelumnya pada turing bersama CRF250 Rally yang lalu.
Untungnya di Chile motor bisa masuk tol jadinya perjalanan dari Valparaiso ke Santiago yang berjarak 120 Km terasa enteng pakai CRF1000L ini walau temperatur berkisar 19 derajat celsius.
Di Santiago, saya menginap di rumah kawan saya dan menyusun kembali barang bawaan sambil kami berdiskusi jalur yang asik buat turing ke arah Patagonia. Malam itu berasa malam yang seru karena kami bercerita dan bertukar pengalaman turing dan membahas seputar roda dua karena dia juga pengguna Afrika Twin, jadi kebetulan tunggangan kita sama.
Hari berikutnya waktunya untuk bertolak ke Selatan, mengikuti rute no.5 dan pemandangan kota berubah menjadi padang savanah, perkebunan anggur dan perbukitan berwarna coklat namun udara dingin bikin pengen geber motor karena saya sementara riding lewat jalan tol jadinya 420 km tidak terasa saya selesaikan dalam waktu 5 jam sudah termasuk istirahat.
Sudah jam 6 sore namun matahari masih terlihat seperti jam 2 siang (waktu Indonesia) maklum kalau summer sunset disini sekitar jam 9 malam.
Saya terus bergerak ke selatan mengikuti rute 5 yang terkenal di kalangan biker kalau lewat Chile, walau rute ini agak sedikit membosankan karena masuk jalan tol terus namun saya berbelok ke luar tol masuk ke rute 199 dan perlahan nampak perkampungan yang keren, dari kejauhan terlihat gunung Villarrica yang puncaknya tertutup salju. Sungguh indah.
Hari itu saya kemping di Motocamp di kota kecil Pucon dan menjadi kemping pertama saya di Amerika Selatan.
Hari berikutnya saya bangun pagi-pagi dan udara berkisar 9 derajat celsius, saya kembali ke sadel motor dan menikmati jalanan sepi menuju perbatasan Argentina cuma ada satu gunung lagi yang ujungnya bersalju yang mencuri perhatianku, Gunung Lanin namanya yang lokasinya hampir berada di perbatasan Chile-Argentina seolah gunung ini menuntunku melewati Taman Nasional Villarrica untuk menuju border.
Tak berapa lama batas negara sudah terlihat, proses keluar dari Chile sangat cepat dan gampang dan ketika masuk Argentina masih deg-degan karena visa Argentina saya dicek dengan detail yang memakan waktu lama begitu pula proses bea cukai yang memberikan ‘Temporary permit’ yang membaca STNK saya dengan teliti dan kaget karena ini plat nomor Indonesia tapi semua berjalan tanpa masalah.
Dan akhirnya semua beres dan Honda Africa Twin plat Indonesia siap menjelajah Argentina!